Sesuai dengan tempat asalnya adenium menghendaki media yang kering, porous, dan tidak mengikat air terlalu lama. Media yang kurang porous menyebabkan tanaman rentan dihinggapi cendawan. Sedangkan media yang terlalu lembab menyebabkan air tertahan dan kelembapan meningkat. Apalagi jika curah hujan tinggi kelembapan air akan makin meningkat. Akibatnya bonggol/akar membusuk dan tanaman mudah terserang penyakit.
Beberapa media tanam yang dapat digunakan untuk adenium antara lain, pasir, sekambakar, sekam biasa, dan coco peat. Setiap pembudidaya adenium memiliki ramuan media tanam masing-masing, asal yang terpenting media kering dan porous.
- Porous artinya memiliki drainase yang baik, media tanam tidak mudah menjadi padat dan bisa membuang kelebihan air ketika disiram.
- Kaya bahan organik yang telak terkomposisi dengan baik untuk memenuhi kebutuhan nutrisi adenium.
- Memiliki PH netral.
Contoh campuran media tanam adenium yang bisa digunakan adalah pasir malang, sekam bakar, dan bahan organik (pupuk kandang seperti kotoran kambing dan ayam yang telah matang) dengan perbandingan 1 : 1 : 1.
Jenis pasir yang diperoleh dari gunung sangat dianjurkan karena banyak mengandung mineral yang dapat mencegah keasaman media tanam. Jangan menggunakan pasir pantai karena mengandung garam.
- Alternatif media tanam : sekam, pupuk kandang/kompos dan tanah merah dengan perbandingan 1:2:1
No comments:
Post a Comment